Jumat, 10 Januari 2025

Ulasan Buku "Laut Bercerita"

 Sinopsis Buku "Laut Bercerita"

        Laut Bercerita itu kayak time machine yang bikin kita balik ke masa Orde Baru di Indonesia, tapi lewat cerita yang emosional banget. Fokusnya ke Biru Laut, seorang mahasiswa aktivis yang berjuang bareng teman-temannya buat keadilan dan kebebasan. Tapi perjuangan mereka nggak gampang—ada penangkapan, penyiksaan, dan pengkhianatan yang bikin kita gregetan sekaligus sedih.

        Setelah Laut hilang, cerita pindah ke sudut pandang adiknya, Asmara Jati. Dia nggak cuma nangis meratapi nasib, tapi juga berusaha ngegali kebenaran soal kakaknya dan teman-teman aktivis yang nggak pernah balik. Bagian ini lebih relate ke keluarga dan gimana rasa kehilangan itu berat banget, tapi tetap ada harapan buat keadilan.

        Intinya, novel ini nggak cuma ngomongin politik, tapi juga soal cinta, persahabatan, dan keberanian buat lawan kezaliman. Cocok banget buat yang pengen tahu gimana sih rasanya hidup di masa penuh tekanan, tapi tetap mau ngejar apa yang benar. Kisahnya bikin baper, geram, sekaligus salut sama mereka yang berani berdiri buat keadilan. Dengan alur cerita yang emosional dan penuh kejutan, Laut Bercerita menyajikan potret perjuangan manusia yang tidak akan terlupakan. Apakah Kamu siap mendengar kisah Laut yang tak pernah berhenti bercerita?

Identitas Buku "Laut Bercerita"

  • Penulis: Leila S. Chudori
  • Tema: Perjuangan, Politik, Kemanusiaan
  • Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
  • Cetakan: Pertama, 2017
  • ISBN: 9786024246945
  • Jumlah Halaman: 379 hlm

Rangkuman Buku "Laut Bercerita"
(SPOILER ALERT)

Laut Bercerita, karya Leila S. Chudori, membawa pembaca menyelami masa kelam Orde Baru di Indonesia melalui kisah yang penuh haru dan keberanian. Biru Laut, seorang mahasiswa sastra di Yogyakarta, terlibat dalam kelompok aktivis bernama Winatra. Kelompok ini mengadvokasi kebebasan dan keadilan di tengah represi rezim Orde Baru. Laut bersama teman-temannya menyebarkan pamflet, berdiskusi, dan memperjuangkan hak rakyat kecil, tetapi akhirnya mereka tertangkap oleh aparat.

Bagian pertama menggambarkan pengalaman Laut selama ditahan akibat menentang pemerintah, mulai dari penyiksaan fisik dan mental hingga penghilangan paksa. Cerita Laut diakhiri dengan nasibnya yang tragis, bersama beberapa anggota kelompoknya.

Bagian kedua beralih ke sudut pandang Asmara Jati, adik Laut. Ia menggambarkan kehidupan keluarga yang kehilangan Laut dan upaya mereka mencari jawaban atas hilangnya para aktivis. Asmara dan teman-teman keluarga korban bergabung dengan Komisi Orang Hilang untuk menuntut keadilan.


— From My Perspective —

Filosofi & Makna Buku

  1. Melalui buku ini, menurutku Penulis berusaha menyampaikan kepada pembaca bagaimana keadaan dan kondisi sosial politik Indonesia di masa Orde Baru tahun 1998 itu dan bagaimana nasib orang-orang yang berani berjuang untuk menolak ketidakadilan, korupsi, dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah saat itu. Hal-hal tersebutlah yang membuat kisah dalam novel ini begitu membekas di memori, karena pembaca diajak untuk menyaksikan dan merasakan secara tidak langsung keadaan Indonesia kala itu.

  2. Novel ini menyentuh nilai kemanusiaan yang universal, menggambarkan keberanian individu dalam memperjuangkan kebebasan meski di bawah ancaman. Kisah Biru Laut menunjukkan bahwa suara hati yang lantang tidak bisa dibungkam, bahkan oleh kekuasaan yang paling represif sekalipun.

  3. Buku ini memperlihatkan bagaimana sejarah kelam suatu bangsa harus tetap diceritakan, agar generasi mendatang tidak mengulangi kesalahan yang sama.


Kelebihan

  • Penulisan yang indah dengan gaya bahasa puitis dan emosional.
  • Mengangkat isu penting yang jarang dibahas secara mendalam di karya fiksi, yakni pelanggaran HAM di Indonesia.
  • Karakter yang kuat dan realistis membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita.

Kekurangan

  • Alur cerita yang berganti-ganti latar belakang waktu mungkin membuat pembaca sulit memahami alur waktu dalam cerita tersebut.
  • Membutuhkan pemahaman tentang latar sejarah Orde Baru untuk sepenuhnya menikmati isi buku.

Favorite Quotes

  1. "Kau tahu, Laut, kisah-kisah yang kita tuturkan adalah satu-satunya yang akan bertahan. Orang-orang mungkin lenyap, tetapi cerita mereka akan terus hidup."
  2. "Matilah Engkau Mati, Semoga Engkau Hidup Berkali-Kali."
  3. "Ada luka yang tidak pernah hilang, tetapi luka itu pula yang membuat kita terus melangkah."
  4. "Kita berjuang bukan karena ingin menang, tetapi karena kita tahu ini adalah hal yang benar untuk dilakukan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar