MAKALAH KESENIAN SUNDA
“REOG SUNDA”
Disusun oleh:
Annisa
Tenri Rawesompa
XII IPS 1
Absen 05
SMA NEGERI 2 CIBINONG
Jalan Karadenan No. 5 Cibinong, Bogor 16913 Telp/fax. (0251) 8654347
E-mail : info@sman2cibinong.sch.id
Tahun 2020
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Suku Sunda merupakan
salah satu suku yang menempati wilayah Indonesia bagian barat seperti Banten,
Jakarta, Jawa Barat, hingga Lampung. Suku Sunda merupakan suku kedua terbesar
di Indonesia. Suku ini adalah salah satu suku yang memiliki beragam kesenian.
Mulai dari tarian, bahasa, alat musik, pakaian, upacara adat, dll.
Salah satu kesenian sunda
yang populer adalah Reog. Seni Reog Sunda merupakan sebuah pertunjukan seni
yang memadukan nyanyian, lawakan, gerakan tari, dan alat instrument khas sunda.
Kesenian ini pada umumnya ditampilkan dengan bodoran, serta diiringi dengan
musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian ini biasanya dimainkan oleh
beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan berbakat seni. Kesenian ini
ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita yang kebanyakan cerita yang
dibawakan adalah cerita lucu atau lelucon.
Sebagai warga Indonesia,
tentunya kita harus mengetahui dan mengenal berbagai kebudayaan di dalamnya.
Terlebih karena kita adalah generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, makalah
ini disusun untuk memperdalam pengetahuan mengenai Reog serta berupaya
memperkenalkannya kepada masyarakat luas, agar kesenian Reog dapat dilestarikan
keberadaannya.
B. Rumusan
Masalah
A.
Bagaimana
sejarah terbentuknya Reog Sunda?
B.
Bagaimana
perkembangan Reog Sunda di Indonesia?
C.
Bagaimana
bentuk penyajian Reog Sunda?
D.
Bagaimana
pola penyajian pertunjukkan seni Reog Sunda?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
bagaimana sejarah terbentuknya Reog Sunda.
2.
Mengetahui
bagaimana perkembangan Reog Sunda di Indonesia.
3.
Mengetahui
bagaimana bentuk penyajian Reog Sunda.
E.
Mengetahui
Bagaimana pola penyajian pertunjukkan seni Reog Sunda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
dan Perkembangan Reog Sunda di Indonesia
Di Indonesia, Reog Sunda diperkenalkan
secara nasional oleh Kelompok Reog BKAK, sebuah kelompok dari POLRI. Para
pemainnya adalah Mang Udi, Mang Diman, Mang Hari, dan Mang Dudung.
Sekitar tahun 1967,
muncul perkumpulan Reog Wanita dengan tokohnya Pak Emen dan Ibu Anah. Kemunculan
tersebut menyebabkan hadirnya Seni Reog di berbagai daerah. Meskipun,
kemunculan Seni Reog di berbagai daerah tidak tercatat secara jelas. Daerah
yang terkenal dengan pertunjukan Reog Sundanya adalah kawedanan Banjaran di
kabupaten Bandung.
Seiring
perkembangan zaman, pemain dan kelompok organisasi Reog Sunda semakin sulit
untuk dijumpai. Kelompok yang ada umumnya merupakan kelompok berisi generasi
tua. Pertunjukannya pun sudah semakin jarang karena tidak ada atau sangat
kurangnya permintaan untuk tampil.
B. Aspek dalam Pertunjukkan Reog Sunda
Reog Sunda terdiri dari seorang dalang, dan seorang pelawak atau disebut bodor. Dengan iringan angklung, dogdog, sebuah genderang, tarompet (semacam klarinet) dan goong awi. Dan yang ditampilkan adalah hal-hal yang lucu. Oleh karena itu seluruh pertunjukan bersifat keramat, buktinya para pemain dalam hidup mereka sehari-hari tidak boleh membuat lelucon seperti itu. Dan pada pertunjukan itu juga disediakan sesajen di dekat lampu kuno yang harus menerangi pertunjukan itu.
Kesenian reog menggunakan dogdog (gendang) yang ditabuh,diiringi oleh gerak tari yang lucu dan lawak oleh para pemainnya.Biasanya disampaikan dengan pesan-pesan sosial dan keagamaan
Hal yang menarik dari Reog Sunda adalah adanya kemunculan seorang laki-laki yang berpakaian seperti perempuan atau juga perempuan yang berpakaian seperti laki-laki. Bisanya ini hanya untuk mengisi peran komedi yang bisa berlangsung lebih dari lima jam. Di jawa seniman yang melakukan cross-gender seperti itu disebut travesti. Travesti ini dapat ditemukan di banyak kesenian di Pulau Jawa.
C. Bagaimana pola penyajian pertunjukkan seni Reog Sunda?
Seni Reog Sunda disajikan dengan 2 macam pola, yaitu pola tabuhan kempringan yang bertempo lambat dan pola kekeringan yang berirama cepat. Kedua macam pola tersebut memiliki fungsi yang berbeda, pola tabuhan berfungsi sebagai pengiring lagu, sedangkan pola kekeringan biasanya ditampilkan di babak awal pertunjukan.
Pertunjukan
Reog Sunda diawali dengan intro yang disebut dengan 'tatalu', yaitu ketika para
pemain masuk area panggung sambil menabuh alat musik Dogdog dan berputar
mengelilingi area panggung kemudian membentuk barisan. Setelah dilakukan
'tatalu', Dalang memperkenalkan grup Reog Sunda tersebut diikuti dengan para
pemain yang memperkenalkan dirinya masing-masing. Setelah perkenalan selesai,
acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional asal Sunda seperti
kidung, jaipong, dan lain-lain. Nyanyian tersebut pun diiringi dengan alat
musing Dogdog serta dipadukan dengan tarian dan lawakan.
Reog dimainkan oleh empat orang, yaitu seorang dalang yang 3 mengendalikan permainan, wakilnya dan ditambah oleh dua orang lagi sebagai pembantu. Dalang memainkan dogdog berukuran 20 cm yang disebut dogdog Tilingtingtit. Wakilnya memegang dogdog yang berukuran 25 cm yang disebut Panempas, pemain ketiga menggunakan dogdog ukuran 30-35 cm yang disebut Bangbrang dan pemain keempat memegang dogdog ukuran 45 cm yang disebut Badublag.
Lama permainan Reok berkisar antara satu sampai satu setengah jam. Untuk lagu-lagunya ada pula penabuh waditra dengan perlengkapan misalnya dua buah saron, gendang, rebab, goong, gambang dll. yang berfungsi sebagai pengiring lagu-lagunya sebagai selingan atau pelengkap. Reog yang sekarang memang beda dengan reog zaman dahulu, sedikit sudah dikembangkan terlihat dari jumlah personel dan alat musik yang dipakai.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reog merupakan salah satu
kesenian Suku Sunda yang memadukan antara nyanyian, lawakan, cerita sosial,
seni tari, dan alat instrumen khas sunda yaitu Dogdog. Reog Sunda dimainkan
oleh empat orang. Satu orang berperan sebagai Dalang sebagai pengendali
permainan yang membawa alat musik yang disebut Tilingtingtit, satu orang yang
lain berperan sebagai Wakil Dalang yang membawa alat yang disebut dengan
Penempas. Kemudian dua orang lainnya berperan sebagai peran pembantu yang
membawa alat musik Brangbang dan Badublang.
Selain alat-alat musik
tersebut, digunakan juga alat musik lain yang biasanya dibawa oleh para pemain
sebagai pelengkap, antara lain kendang, terompet, gong, dan kecapi. Alat musik
modern seperti keyboard dan gitar juga biasa digunakan.
Di zaman yang modern ini, Seni Reog termasuk kesenian yang hampir punah. Karena, jarang terlihat pertunjukkannya ataupun kelompoknya. Pertunjukannyapun sudah semakin jarang karena tidak ada atau sangat kurangnya permintaan untuk tampil. Sehingga, diperlukan upaya untuk melestarikan kesenian ini agar tetap dapat diteruskan secara turun-temurun.
B. Saran
·
Mengadakan
festival Seni Reog dengan rutin agar pertunjukkannya dapat dinikmati masyarakat
banyak.
·
Menyiarkan
acara Reog di berbagai stasiun TV dan media massa, sehingga dapat dijangkau
oleh masyarakat Internasional.
·
Mengenalkan
Seni Reog kepada generasi muda sehingga pengetahuannya dapat disebar secara
turun-temurun.
Komentar
Posting Komentar