Mewujudkan Generasi Melek Isu Krisis Iklim Sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan
Krisis iklim saat ini telah menjadi
masalah krusial yang melanda di berbagai belahan dunia. Pasalnya, belakangan
ini masyarakat global terus menerus merasakan dampak dari perubahan iklim yang
kompleks. Mulai dari kenaikan permukaan laut, kekeringan, banjir, serta cuaca
ekstrem.
Jika tidak dapat dikendalikan,
perubahan iklim drastis akan berisiko fatal secara masif khususnya bagi
generasi yang akan datang. Mereka dituntut untuk memiliki ketahanan iklim,
karena kedepannya masalah yang dihadapi akan semakin besar dan tidak terduga.
Berkaca pada masalah tersebut, sudah
seharusnya kita sebagai generasi masa kini memiliki pemahaman dan kesadaran
terhadap isu perubahan iklim. Bagaimana tidak? Kitalah generasi yang menentukan
masa depan bumi ini, apakah masih layak ditempati atau justru semakin berbahaya
untuk dihuni?
Di tahun 2015, perubahan iklim telah
menjadi salah satu dari tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui pembentukan
tersebut, diharapkan kontribusi generasi muda untuk ikut serta dalam memerangi
perubahan iklim semakin meningkat. Lalu, peran serta seperti apa yang dapat
dilakukan guna mengurangi adanya climate
change yang terjadi saat ini?
Peran serta para pemuda dapat
disalurkan melalui beberapa strategi, yaitu:
- Mitigasi
Strategi mitigasi berfokus pada
upaya pengurangan gas rumah kaca (GRK) yang berpotensi penuh untuk menyumbang
terjadinya perubahan iklim. Strategi ini dapat diwujudkan melalui beberapa
usaha, seperti memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap isu
krisis iklim (pengertian, penyebab, dan dampak) menggunakan sarana yang mudah
dipahami seperti sosialisasi dan diskusi. Selain itu, media sosial juga dapat
digunakan sebagai sarana penyebaran konten perubahan iklim serta ajakan untuk
menanggulangi krisis iklim di dunia.
- Adaptasi
Strategi adaptasi berfokus pada
upaya untuk melakukan tindakan penyesuaian terhadap sistem alam sebagai cara
untuk menangani untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim. Melalui
strategi ini, masyarakat diharapkan memiliki ketahanan untuk mampu beradaptasi
di tengah-tengah maraknya bencana alam yang hadir seiring dengan adanya
perubahan iklim. Namun, strategi ini juga perlu diikuti dengan strategi
mitigasi, agar tidak adanya hambatan dalam proses pembangunan sehingga tujuan
pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.
- Aksi Iklim
Strategi aksi iklim mengajak
generasi muda untuk mulai melakukan pencegahan terhadap munculnya faktor-faktor
penyumbang krisis iklim, seperti penggunaan energi berlebihan, gas yang
dihasilkan transportasi, penimbunan dan pembakaran sampah, dan lainnya. Selain
mencegah, generasi muda juga dituntut untuk menemukan solusi inovatif terhadap
permasalahan iklim. Adapun beberapa alternatifnya yaitu dengan menciptakan
energi terbarukan selain minyak bumi dan bahan bakar fosil dengan memanfaatkan
tenaga matahari, air, maupun, panas bumi. Lalu, adapula konsep green technology yang baru-baru ini
diaplikasikan dalam bentuk pemakaian mobil tenaga listrik, kulkas tenaga non
freon, dan mesin tenaga surya.
Krisis iklim merupakan yang sedang dihadapi manusia saat
ini merupakan kenyataan yang muncul tidak semata-mata tanpa alasan, tetapi
akibat kecerobohan dan kelalaian manusia yang tidak mampu menjaga bumi dengan
baik. Perubahan iklim bukanlah sekedar isu lingkungan, tetapi juga berpengaruh
luas terhadap sistem ekologi dan sistem sosial (Purwanto, dkk). Oleh karena
itu, dibutuhkan peran generasi muda untuk memberantas masalah perubahan iklim
melalui strategi mitigasi, adaptasi, dan aksi iklim agar tercipta lingkungan
yang aman bagi generasi masa depan. Karena pada akhirnya, kita akan disadarkan
pada realita bahwa manusialah yang bergantung pada alam, bukan sebaliknya.
Daftar
Pustaka
Puwanto, dkk. “STRATEGI MITIGASI DAN
ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM: STUDI KASUS KOMUNITAS NAPU DI CAGAR BIOSFER
LORE LINDU”. Jurnal Masyarakat &
Budaya, Vol. 14, No. 3, 2012, hlm. 542 - 570.
Humas KLHK,
“Ketahanan Iklim, SDGs Dan NDC”, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
2021. http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/5839/ketahanan-iklim-sdgs-dan-ndc (diakses
pada 11 Des, 2022).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar